Oleh Nadia Aulia Rosyid, Desiana Rahmawati, M.Ak, Nur Hasan, M.A
LAZ RYDHA memiliki 2 karakter program, yakni: program pemberdayaan dan program charity. Dari beberapa program charity, diantaranya adalah Program Kesehatan. Melalui program tersebut diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat berupa bantuan biaya kesehatan untuk yatim dan dhuafa baik dalam pencegahan berbagai penyakit serta bantuan bagi yatim dan dhuafa yang sakit.
Program kesehatan muncul sebagai hasil dari kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan yang tidak merata di masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah situasi di mana seseorang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diterbitkan oleh pemerintah, tetapi kurangnya pemahaman mengenai cara optimal memanfaatkannya, terutama ketika dihadapkan pada situasi seperti rujukan ke fasilitas rumah sakit. Di sinilah peran LAZ RYDHA menjadi sangat dibutuhkan.
Peran LAZ RYDHA jauh lebih luas daripada sekadar menyediakan dana. Selain memiliki fasilitas klinik, LAZ RYDHA juga terlibat dalam mengadvokasi dan memberikan panduan kepada individu yang membutuhkan. Misalnya, kasus seperti yang dialami oleh Pak Baung butuh operasi menunjukkan perlunya panduan dan bimbingan dalam memahami alur yang harus diikuti ketika menggunakan KIS untuk mendapatkan perawatan.
Konteksnya adalah ketika seseorang dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit, dimana proses ini didampingi oleh tim LAZ RYDHA. Setelah menerima rujukan dari puskesmas, LAZ RYDHA mengambil peran dalam mendampingi pasien menuju rumah sakit yang telah diarahkan. Selanjutnya, LAZ RYDHA turut serta dalam proses pendaftaran di rumah sakit tingkat dua. Selama seluruh fase penyembuhan, LAZ RYDHA berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang berkelanjutan kepada orang tersebut. Pendampingan ini berlangsung sepanjang proses perawatan, dari operasi hingga kondisi kesehatannya benar-benar pulih. (Wawancara dengan Zakiyah selaku chief program officer LAZ RYDHA, tanggal 14 Agustus 2023)
Sebagai langkah untuk mengukur efektivitas program tersebut, Budiani (2007) menyarankan beberapa indikator yang dapat dijadikan faktor pembanding. Indikator-indikator ini menjadi acuan untuk menilai sejauh mana dampak positif yang telah dicapai melalui program Kesehatan LAZ RYDHA. Dengan demikian, penilaian terhadap efektivitas program kesehatan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dapat diukur secara konkret melalui parameter-parameter yang telah ditentukan oleh Budiani. Indikator-indikator tersebut antara lain:
- Ketepatan sasaran program
- Sosialisasi program
- Tujuan program
- Pemantauan program
Berdasarkan hasil dari wawancara dan data yang didapat dari LAZ RYDHA, dapat diketahui bahwa efektivitas pendistribusian Zakat Infak Sedekah pada program Kesehatan di LAZ RYDHA Kabupaten Tangerang dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
- Ketepatan Sasaran Program
Berdasarkan wawancara dan data LAZ RYDHA, sasaran penerima program Kesehatan ialah binaan, baik itu santri atau yatim binaan. LAZ RYDHA memastikan bahwa penerima manfaat program ini telah melalui seleksi yang cermat dan merupakan individu yang memang berada dalam kelompok yatim dan dhuafa. Meskipun belum menjangkau semuanya, penerima manfaatnya sudah merambah ke kaum dhuafa sekitar. Karena prioritasnya binaan, dari yatim, santri, binaan dari program lainnya yang memang sebelumnya sudah di cek latarbelakangnya. Sehingga program Kesehatan yang dilakukan LAZ RYHDA tepat sasaran.
- Sosialisasi Program
Sosialisasi program kesehatan di LAZ RYDHA dilakukan dengan pendekatan yang berfokus pada dua aspek utama. Pertama, program ini dibatasi dalam penyebarannya hanya kepada individu yang telah terdaftar sebagai binaan, dengan tujuan untuk mengelola keterbatasan fasilitas yang ada. Kedua, dalam upaya sosialisasi pendanaan (funding), LAZ RYDHA telah aktif dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat bahwa Rumah Sehat RYDHA terbuka bagi individu yang membutuhkannya, termasuk yatim dan dhuafa, baik yang termasuk dalam binaan maupun yang tidak. Dalam usahanya untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat umum, LAZ RYDHA juga melibatkan dokter yang praktik di Rumah Sehat untuk memberikan informasi kepada pasien-pasien sebelumnya tentang ketersediaan pelayanan medis di Rumah Sehat RYDHA. Demikian dapat dikatakan bahwa upaya LAZ RYDHA dalam sosialisasi program kesehatannya berjalan dengan baik.
- Tujuan Program
Tujuan utama dari program kesehatan LAZ RYDHA adalah menyediakan layanan kesehatan secara cuma-cuma atau gratis kepada yatim binaan dan santri binaan maupun kaum dhuafa yang membutuhkan perawatan medis, dengan menjamin ketersediaan tenaga medis yang ahli. Selain itu, LAZ RYDHA berkomitmen untuk memberikan layanan yang terjangkau secara geografis dan finansial kepada masyarakat setempat. Dengan harga yang terjangkau, khususnya untuk layanan cek ultrasonic USG, program ini telah memberikan manfaat besar kepada ibu hamil dan masyarakat umum yang membutuhkan layanan medis. Dengan demikian dapat dikatakan LAZ RYDHA berhasil menjalankan indikator tujuan program ini, dengan upaya-upaya yang telah dilakukan.
- Pemantauan Program
Di Rumah Sehat ini, LAZ RYDHA menjalankan pengawasan yang ketat dari segi manajerial. Para pihak yang terlibat wajib melakukan pelaporan secara rutin, misalnya setiap minggu, yang mencakup informasi mengenai pasien yang datang, baik yang menggunakan asuransi kesehatan (jamkesry) maupun yang tidak. LAZ RYDHA juga memiliki kontrol yang kuat dalam hal manajemen keuangan.
Dalam kerangka manajerial ini LAZ RYDHA ikut serta untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dan budaya yang khas dari LAZ RYDHA itu sendiri, seperti IJAP+. Dengan ini, LAZ RYDHA memiliki kemampuan untuk mengawasi aspek keuangan dan manajerial Rumah Sehat, dan dapat melakukan intervensi jika diperlukan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diinterpretasikan bahwa, pendistribusian dana zakat infak sedekah pada program Kesehatan LAZ RYDHA terbilang efektif. Hal ini terbukti dari keempat indikator efektivitas telah dijalankan sepenuhnya oleh LAZ RYDHA yakni indikator ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program dan pemantauan program.