Seperti pepatah yang mengatakan jika lebih baik tangan diatas dibandingkan dibawah menjelaskan jika sedekah dalam Islam merupakan sebuah tindakan yang penting untuk dilakukan khususnya jika termasuk golongan orang mampu. Agama Islam sendiri juga sudah memerintahkan untuk saling tolong menolong pada sesama manusia dalam kebaikan dan sedekah yang bisa dilakukan diantaranya adalah zakat yang terkandung banyak manfaat zakat fitrah didalamnya serta qurban.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali dari bisikan-bisikan orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar”. [An Nissa ayat 114]
Ibadah menjadi sarana pengabdian hamba terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sedekah dalam Islam menjadi salah satu perintah untuk semua umat muslim. Bersedekah yang dilakukan dengan niat ibadah pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan semakin menguatkan iman pada Allah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sedekah merupakan proses memberikan apa yang kita miliki baik dari materil ataupun non materil pada orang yang membutuhkan. Bersedekah tersebut tidak hanya dilakukan untuk membantu orang lain yang sedang kesusahan namun juga melatih rasa empati kita pada orang lain khususnya pada penerima zakat atau sedekah tersebut.
Salah satu sifat buruk yakni kikir harus sangat dihindari sebab sebagai makhluk sosial, sudah tidak seharusnya kita memiliki sifat sombong dengan beranggapan jika yang kita miliki adalah karena hasil usaha kita saja tanpa menyadari campur tangan Allah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam hal tersebut. Hal buruk ataupun baik yang terjadi pada diri kita harus disadari jika terdapat campur tangan dari Allah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan juga campur tangan dari orang lain sehingga keutamaan bersedekah yang kita lakukan akan menjauhkan kita dari sikap yang kikir.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat dalam Islam, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani)
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah!” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’).
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam sudah bersabda jika kita sebagai manusia harus membentengi harta dengan cara berzakat atau sedekah sebab dengan cara ini maka penyakit bisa disembuhkan.
Tidak hanya pahala sedekah di hari Jumat yang bisa kita lakukan, namun dengan melakukan sedekahsesering mungkin, ini mengartikan kita juga memperingan kepedihan yang kelak akan kita rasakan saat sakratul maut sebab dengan sedekah, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menghilangkan perasaan dan sifat sombong dalam Islam dan egois orang yang melakukan sedekah tersebut.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda, “Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois.” (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)
Selain dengan cara banyak keutamaan shalat hajat, untuk anda yang memiliki hajat tertentu dan ingin segera dikabulkan, maka cara yang bisa ditempuh adalah melakukan sedekah.
“Barang siapa berniat sedekah, kecepatan Allah membalasnya lebih dari kecepatan gerakan sedekahnya.” (Hadist Qudsi)
Sedekah juga akan memberikan hikmah yang luar biasa bagi pelakunya yakni menjauhkan diri orang tersebut dari segala macam bahaya sekalipun pelaku sedekah tersebut adalah seorang pendosa, kafir bahkan zhalim dan bisa menghadapi musibah dalam Islam dengan baik sebab Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menjauhkan bencana dari orang yang melakukan sedekah tersebut.
Meskipun kita mengeluarkan sedekah berupa materil atau non materil, namun ada hikmah berharga yang bisa kita dapatkan yakni mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi karena perbuatan sedekah tersebut dan diikuti juga dengan dzikir pembuka rezeki
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)
Hal yang perlu diingat adalah naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat menurut Islam kelak merupakan sedekah yang sudah dilakukan.
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.” (Silsilah As-Shahihah, 3484)
Sedekah juga akan menghapus dosa besar dalam Islam yang sudah kita perbuat meskipun dosa tersebut tidak dihapuskan begitu saja tanpa disertai dengan perbuatan yang baik dan juga taubat.
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“.(HR. At-Tirmidzi).
Bersedekah yang tidak hanya bisa dilakukan dengan memberikan uang namun juga pakaian, makanan dan hal lainnya akan menjadi pemisah kita dengan api neraka saat kiamat datang.
Nabi bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma“. (Muttafaqun ‘alaih)
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
Sedekah yang kita lakukan tanpa disadari akan menambahkan umur kita sekaligus mencegah kita mengalami kematian yang buruk sekaligus menghilangkan berbagai sifat tidak baik yang ada dalam diri kita.
Sebenarnya, dalam bersedekah ada lima perkara yang terdapat didalamnya yakni menambah kekayaan, menjadi obat penyakit, menghindarkan diri dari bahaya, akan melewati jembatan shiratal mustaqim dan juga akan masuk surga tanpa perlu dihisab dan mendapat siksaan sehingga bersedekah sudah sepantasnya dilakukan untuk memperoleh banyak pahala didalamnya.
Alhamdulillah kita sudah tahu 12 hikmah sedekah, dalam kesempatan ini mari sahabat kita berikan infak sedekah terbaik, Semoga Allah semakin sayang dan menerima sedekah kita, Aamiin.
Dari Ummu Said binti Murrah Al-Fihri, dari ayahnya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Kedudukanku dan orang yang mengasuh anak yatim di surga seperti kedua jari ini atau bagaikan ini dan ini.” [Salah seorang perawi Sufyan ragu apakah nabi merapatkan jari tengah dengan jari telunjuk atau jari telunjuk dengan ibu jari]. (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 133, hadits ini sahih sebagaimana kata Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 800).
Sumber : Rumaysho.com
Share
Jadikan jumatmu lebih bermakna dengan berbagi makan jumat, Yuk Klik Link Dibawah