LAZ RYDHA – Rumah Yatim Dhuafa Rydha

LAZ RYDHA Memberikan Bantuan Gerobak Mulia Serta Pemberian Modal Usaha Melalui Program Gerak Dhuafa

LAZ RYDHA Memberikan Bantuan Gerobak Mulia Serta Pemberian Modal Usaha Melalui Program Gerak Dhuafa

LAZ RYDHA Melaksanakan Program Gerak Dhuafa

Alhamdulillah pada Selasa, (21/9) LAZ RYDHA memberikan bantuan Gerobak Mulia Sempol Ayam Berkah serta pemberian modal usaha kepada Bapak Karis (56) dalam Program Bantuan Ekonomi (Gerak Dhuafa). Bantuan Gerobak Mulia ini bertujuan agar Bapak Karis dapat berjualan Kembali.

Bapak Karis dan keluarga merupakan salah satu keluarga yang terkena dampak pandemi covid-19. Sebelum adanya pandemi covid-19 Bapak Karis bekerja sebagai buruh tani (menggarap sawah orang). Karena sawah tersebut sudah diambil alih oleh pemiliknya lalu bapak karis berpindah profesi menjadi pedagang keliling (jualan cilok).

Namun, setelah beberapa bulan berjualan cilok, dengan sistem setoran. Dari pagi hingga petang hanya mendapatkan 60-75 ribu (pendapatan kotor). Dan ini tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, terutama untuk membiayai pendidikan kedua anaknya. Akhirnya bapak karis memiliki inisiatif untuk berjualan sempol ayam keliling di kampung-kampung ataupun di perumahan-perumahan. Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya bapak karis memohon bantuan kepada LAZ Rydha (Rumah Yatim Dhuafa) agar dapat memberikan modal usaha. Maka dari itu LAZ RYDHA dalam program”Gerak Dhuafa” menyalurkan bantuan gerobak dan modal usaha untuk bapak Karis bisa mencari nafkah.

 

“Terimakasih kepada Laz Rydha yang telah membantu saya yang telah memberikan gerobak untuk berjualan, terimakasih juga kepada para donatur yang telah menitipkan sebagian rizkinya sehingga saya bisa kembali berjualan, semoga para donatur diberikan kesehatan serta diberikan keberkahan rizki, Aaamin yarabbal ‘Alamin” ucap Bapak Karis.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Menciptakan Lingkungan Bersih dan Nyaman  Melalui Program SAMA BERIMAN (Sarana Majelis Bersih dan Nyaman)

Menciptakan Lingkungan Bersih dan Nyaman Melalui Program SAMA BERIMAN (Sarana Majelis Bersih dan Nyaman)

LAZ RYDHA Melaksanakan Kegiatan SAMA BERIMAN (Sarana Majelis Bersih dan Nyaman)

Alhamdulillah pada Rabu, (13/10) LAZ RYDHA telah melaksanakan kegiatan SAMA BERIMAN (Sarana Majelis Bersih dan Nyaman). Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kebersihan sehingga tempat untuk pengajian menjadi bersih dan nyaman.

Kegiatan SAMA BERIMAN ini dilakukan di MTQR (Majelis Ta’lim Qur’an Rydha) dan dihadiri oleh Jamaah Pengajian MTQR yang berjumlah 13 ibu-ibu, namun manfaatnya dirasakan oleh seluruh jamaah pengajian yang berjumlah 27 ibu-ibu. Proses kegiatan ini yaitu menyalurkan barang-barang berupa lemari, sapu, ember, dan alat kebersihan lainnya yang langsung disalurkan kepada ibu-ibu jamaah pengajian dan pengurus majelis, yang mana pengurus majelis MTQR juga merupakan binaan RYDHA.

Setelah diberikan semua perlengkapan kebersihan, dilakukan foto bersama sebagai pelaporan. Dengan tersedianya alat-alat kebersihan, kami berharap agar ibu-ibu jamaah pengajian semakin giat dan semangat dalam menjalani kegiatan pengajian yang penuh berkah ini. Dan semoga para jamaah selalu diberi kesehatan dan kenikmatan dalam hidup.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Indahnya Berbagi Kado Untuk Santri Yatim dan Dhuafa Hari Santri Nasional 2021

Indahnya Berbagi Kado Untuk Santri Yatim dan Dhuafa Hari Santri Nasional 2021

LAZ RYDHA Melaksanakan Kegiatan Kado Untuk Santri Dalam Rangka Hari Santri Nasional

 

Sabtu, (23/10) Alhamdulillah LAZ RYDHA telah menyalurkan Kado Untuk Santri Yatim dan Dhuafa Penghafal Al-Qur’an di momen hari Santri Nasional 2021. Kegiatan ini bertujuan memberikan semangat kepada Santri untuk terus semangat menuntut ilmu dan bangga menjadi seorang santri.

Selain penyaluran kado, di acara tersebut di isi dengan berbagai agenda yang dimulai dengan pembukaan, tilawah dan acara inti perlombaan. Perlombaan yang dilaksanakan pada Santri Putra yaitu adzan, cermah, dan sambung ayat sedangkan perlombaan yang dilaksanakan pada Santri Putri yaitu pidato, sholawat, dan pentas seni. Pada akhir kegiatan ditutup dengan penampilan musikalisasi puisi tentang hari Santri dan ketaatan kepada orang tua dan guru yang sangat menyentuh, dan tak lupa ditutup dengan doa bersama untuk para donatur dan kebaikan mereka agar terus istiqomah dalam belajar, barakallah

Kegiatan ini diselenggarakan yang berlokasi di Asrama Putra dan Asrama Putri Pondok Pesantren Qur’an Rydha yang diikuti lebih dari 97 santri binaan LAZ RYDHA. Semoga para santri selalu diberikan Kesehatan dan keberkahan dalam menjalani berbagai kegiatan yang penuh manfaat ini guna mencetak insan sukses mulia. 

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
LAZ RYDHA Mengadakan Kegiatan Dauroh Tahsin Tilawah Murattal Al-Quran

LAZ RYDHA Mengadakan Kegiatan Dauroh Tahsin Tilawah Murattal Al-Quran

LAZ RYDHA Mengadakan Kegiatan Dauroh Tahsin Tilawah Murattal Al-Quran

Alhamdulillah pada Minggu, (24/10) LAZ RYDHA telah melaksanakan kegiatan Dauroh Tahsin Tilawah Murattal Murattal Al-Quran. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan membaguskan bacaan Al-Quran dengan Murattal.

Dauroh Tahsin tilawah murattal Al-Quran ini adalah program pelatihan membaca Al-Quran dengan baik dan benar untuk yatim dhuafa penghafal quran. kegiatan dauroh diisi oleh ustadz ihsan “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

Kegiatan Dauroh Tahsin Tilawah Murattal Al-Quran kali ini diadakan di Asrama Putri Rydha Quranic Boarding School dan diikuti oleh 97 santri penerima manfaat RQBS. Semoga kegiatan ini terus berjalan lancar dan memebri keberkahan terhadap para santri yang mengikuti kegiatan ini.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Pembinaan dan Penyaluran Bantuan Bea-Study (B-BEST) Jenjang TK Hingga Perguruan Tinggi

Pembinaan dan Penyaluran Bantuan Bea-Study (B-BEST) Jenjang TK Hingga Perguruan Tinggi

LAZ RYDHA Melaksanakan Pembinaan Pekan Setiap Pekan dan Penyaluran Bantuan Bea-Study (B-BEST) Oktober dari Jenjang TK Hingga Perguruan Tinggi

 

Selasa (17/10) Alhamdulillah LAZ RYDHA mengadakan pembinaan setiap pekannya kepada penerima Bantuan Bea-Study untuk jenjang TK sampai Perguruan Tinggi yang biasa disebut dengan (Ge-Berdaya). Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah silaturahim antar penerima manfaat yang tersebar di berbagai daerah, curhat menghadapi tantangan saat belajar dan stimulus ilmu dan iman agar selalu dekat dengan Allah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Tidak hanya pembinaan, LAZ RYDHA pun menyalurkan Bantuan Bea Study (B-BEST) bulan Oktober diberikan kepada 207 penerima manfaat yang terdiri dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi yang menempuh pendidikan di berbagai kota di indonesia. Bantuan berupa fasilitas pembinaan dan uang tunai/transfer dengan nominal yang berbeda setiap jenjangnya. 

“Alhamdulillah, semoga para donatur dan pengurus Rydha diberi keberkahan dan dipermudah dalam segala urusannya” ucap Abdul Gofar salah satu penerima B-BEST tingkat pergutuan tinggi.

LAZ RYDHA mengucapkan berterima kasih kepada para donatur yang telah memberikan sebagian rezekinya untuk berdonasi dan telah memberikan Amanah kepada LAZ RYDHA untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan Bantuan Bea-Study(B-EST) kepada anak-anak. Semoga donasi yang telah diberikan menjadi berkah, kesehatan jasmani dan rohani serta meraih cinta-Nya, aamiin.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Oktober Setiap Tahunnya.

Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Oktober Setiap Tahunnya.

Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Oktober Setiap Tahunnya.

Hari Santri Nasional merupakan salah satu hari nasional yang diperingati masyarakat Indonesia sebagai hari bersejarah. Mengapa Hari Santri Nasional bisa menjadi hari bersejarah?

 

Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, sekarang setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober ini berkaitan erat dengan sejarah panjang Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.

 

Peristiwa para pahlawan Indonesia yang berhasil menang saat bertempur melawan kembalinya Belanda tidak terlepas dari peran para ulama dan santri-santrinya yang turut berjuang untuk mempertahankan NKRI. Hal ini terjadi karena sebelum pecahnya perang pada tanggal 10 November, Ulama-Ulama terkemuka Indonesia termasuk KH. Hasyim Asya’ari (pendiri Nahdlatul Ulama) menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Resolusi Jihad untuk melawan penjajah yang datang.

 

Beberapa catatan sejarah menyatakan bahwa peran santri dan ulama cukup besar dalam kemenangan Indonesia mempertahankan NKRI yang kembali ingin dijajah. Apalagi pada saat itu para santri lebih patuh terhadap Kiai/Ulama karena pemerintahan yang berdiri masih baru dan belum memiliki pengaruh yang terlalu kuat untuk para ulama.

 

Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional ini memiliki sedikit cerita pro kontra. Bermula dari pertemuan ormas-ormas Islam Indonesia yang berkumpul pada tahun 2015 di Bogor untuk menetapkan Hari Santri Nasional. Perwakilan setiap ormas yang hadir adalah Al Irsyad, DDI, Persis, Muhammadiyah (Sekretaris Umum Abdul Mu’ti), MUI (Ketua Umum KH Ma’ruf Amin), PBNU (Ketua Umum Said Aqil).

 

Selain perwakilan ormas, ada juga sejarawan dan pakar Islam seperti Azyumardi Azra. Bahkan KH Abdul Ghoffar Rozien, atau biasa disapa Gus Rozien, masih mengingat betul peristiwa bersejarah 22 April 2015.

 

Tema yang diusung pada pertemuan tersebut adalah kapan waktu pasti Hari Santri ditetapkan. Saat perundingan tersebut berjalan, ada banyak pro kontra mengenai penetapan hari santi ini. Salah satu peserta yang kontra menyatakan bahwa penetapan hari santri ini bisa saja menimbulkan ekslusifitas yang akan membuat kelompok lain menuntut hal serupa.

 

Dari serangkaian pembahasan tersebut akhirnya sampailah mereka pada penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Sebenarnya mayoritas peserta yang hadir pada pertemuan itu menyetujui bahwa Hari Santri jatuh pada tanggal 22 Oktober, namunu ada juga yang tidak setuju.

 

Dari 13 Organisasi masyarakat Islam Indonesia, hanya 1 Ormas yang tidak menandatangani usulan/tidak sepakat pada penetapan hari santri pada tanggal 22 Oktober ini, yaitu ormas Muhammadiyah. Alasan penolakan Muhammadiyah terhadap kesepakatan ini adalah ketakutan terjadinya polarisasi padahal pada saat itu Indonesia sedang membutuhkan persatuan.

 

Hari santri ini nantinya akan menimbulkan kelompok santri dan non santri yang akan berdampak pada perpecahan. Pertemuan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin.

 

Penetapan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober tidak lepas dari peran Presiden Jokowi yang pada kampenyenya tahun 2014 kemaren sempat menjanjikan hal tersebut. Terkait pandangan yang mengatakan bahwa HSN menjadi salah satu bentuk ekslusifitas NU, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengatakan “ditetapkannya hari santri merupakan bentuk pengakuan pemerintah terhadap peranan santi yang telah ikut menentang penjajah.”

 

“Kalau mau hari santri, ya di mana gerakan santri itu, dalam konteks pembela negara. Ini yang tepat, lahirnya Resolusi Jihad. Runutan dan konteksnya dalam konteks kenegaraan. Runutnya juga dan ke-Indonesia-an. Peristiwanya kebangsaan dan ke-Indonesia-an. Kalau ini gerakan santri,” ujarnya.

 

KH Ma’ruf Amin juga mengatakan bahwa “Cuma karena NU itu kebanyakan santri, yang santri itu kebanyakan NU, kemudian sepertinya diidentikan NU dengan santri. Sebenarnya santri itu tidak hanya NU, tapi karena kebanyakan santri adalah NU,”

 

Insya Allah pada tanggal 22 Oktober 2021, LAZ RYDHA akan merayakan Hari Santri ini dengan serangkaian program, salah satunya memberi Kado Untuk Santri. Program Kado Untuk Santri ini bertujuan memberikan hadiah untuk para santri sebagai hadiah dari Hari Santri.

“Semoga kegiatan ini memberikan keberkahan untuk kita semua, anak-anak yatim bisa merasakan kebahagiaan di Hari Santri, walau sebagian dari mereka kehilangan orang tuanya akibat pandemi semoga mereka tetap tangguh dan menjadi anak yang cerdas, aamiin” ujar profesional LAZ RYDHA

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Kabar Rydha edisi 20 (September 2021)

[flipbook pdf=”https://www.lazrydha.org/wp-content/uploads/2021/10/kabar-rydha-edisi-20-LAZ-RYDHA-September-2021_compressed-1.pdf”]

Sejarah Lahirnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam

Sejarah Lahirnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam

Lahirnya Rasulullah Muhammad SAW ke muka bumi secara tidak langsung mengingatkan kembali sejarah kemanusiaan. Siapa yang lupa sejarah maka akan jahiliyah, makanya Allah menurunkan Rasulullah untuk ke bumi dengan membawa Quran (petunjuk) agar manusia mengenal sejarah dirinya sendiri.

Dengan sejarah kita tahu awal mula penciptaan manusia dan akan berakhir kemana. Beruntungnya kita yang senantiasa mengikuti apa yang Rasulullah kerjakan (Sunnah Rasul.) agar terhindar dari yang namanya Jahiliyah

Dalam beberapa Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tahun 570 Masehi.

Nabi Muhammad lahir dari orang tua bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Abdullah merupakan seorang saudagar yang sering bepergian ke Negeri Syam.

Akan tetapi Abdullah meninggal dunia saat Aminah mengandung Nabi Muhammad yang baru berusia 2 bulan. Setelah itu, Nabi Muhammad pun lahir tanpa didampingi oleh sang ayah.

Setelah lahir, Nabi Muhammad diserahkan pada Halimah Sa’diah untuk disusukan. Zaman dulu masyarakat Arab memiliki kebiasaan menyusukan anak-anak mereka kepada perempuan desa. Hal ini bertujuan agar anak-anaknya tumbuh di lingkungan pedesaan yang udaranya masih bersih. Nabi Muhammad pun tinggal bersama ibu susunya di dusun Bani Sa’ad selama empat tahun.

Kisah Nabi Muhammad selanjutnya di usia 6 tahun sang ibu pun wafat. Kemudian Nabi Muhammad SAW dirawat oleh kakeknya dari pihak ayah yaitu Abdul Mutalib. Selang dua tahun, sang kakek wafat.

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW dirawat oleh pamannya bernama Abu Thalib yang merupakan salah satu petinggi dari keluarga Bani Hasyim. Nabi Muhammad SAW pun sering ikut berdagang ke Syam bersama pamannya.

Tumbuh dewasa, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah. Siti Khadijah adalah wanita terpandang, cantik dan berasal dari golongan orang berada di Arab. Nabi Muhammad menikah saat berusia 25 tahun. Sedangkan Khadijah saat itu berusia 40 tahun.

Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu saat usia 40 tahun. Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun mulai melakukan dakwah. Pada awalnya, dakwah yang disampaikan dengan cara bersembunyi-sembunyi.

Nabi Muhammad SAW wafat saat berusia 63 tahun. Beliau mengalami sakit dalam beberapa waktu, suhu tubuhnya tinggi dan sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Peristiwa Besar Menjelang Kelahiran Muhammad SAW

Rabiul Awal atau bulan ketiga dalam kalender Hijriyah adalah bulan yang dimuliakan umat Islam. Sebab, di bulan ini Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia sebagai manusia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran-Nya.

Jauh sebelum kelahiran Rasulullah, Allah sudah mengabarkan akan kehadiran Nabi akhir zaman. Kedatangan Rasulullah telah disebut-sebut dalam kitab sebelum Al Quran, yakni dalam kitab Taurat dan Injil. Sehingga, para rabi Yahudi dan pendeta Nasrani telah mengenal Rasulullah dari gambaran tentang sifat-sifatnya.

Bahkan, Allah mengatur alam raya sedemikian rupa untuk menyongsong kedatangan misi kerasulan Nabi Muhammad. Terdapat tanda-tanda dan keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang kelahiran Nabi Muhammad.

Nabi lahir pada Senin malam menjelang dini hari, 12 Rabiul Awal, pada tahun gajah atau bertepatan dengan 23 April 571 Masehi, tepatnya dua bulan setelah pasukan gajah menyerang kota Makkah. Sebagian ada yang berpendapat bahwa Nabi lahir pada Senin, 9 Rabiul Awal bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Beliau lahir di kampung Bani Hasyim di kota Makkah.

Namun menjelang kelahirannya, langit dan bumi menyambut dengan gembira. Selain itu, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi di dunia sebagai pertanda akan kelahiran Nabi .
Seperti dikutip dari buku berjudul “Uswatun Hasanah” yang ditulis Haddad Alwi, keadaan di Makkah berubah menjelang lahirnya Nabi. Tarikh Islam melukiskan bahwa pada tahun 570 Masehi, sebagian besar negeri Makkah gersang kerontang.

Dataran Makkah nyaris tak ditumbuhi tanaman selain pohon kurma. Namun, menjelang lahirnya Nabi , hujan tercurah lebat. Tanah di sekitar Makkah menjadi subur dan pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat.

Selanjutnya, tanda yang terlihat pada tahun kelahirannya adalah peristiwa datangnya pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah, penguasa Habasyah (Ethiopia), yang hendak menghancurkan Ka’bah.

Dikisahkan, Abrahah adalah raja yang kejam dan arogan. Ia menyerang Yaman dan berhasil menguasainya. Ketika ia mendengar orang-orang pergi haji ke Baitullah di Makkah, timbul keinginannya untuk membangun rumah suci di Yaman dengan maksud mengalihkan perhatian orang-orang agar berhaji ke Yaman dan bukan ke Makkah.

Sementara itu, ada seorang badui yang datang dan membuang kotoran binatang di rumah suci buatan Abrahah itu. Lantas, Abrahah yang merasa dihina bertekad membalas dendam dengan menyerang Ka’bah.

Beberapa bulan menjelang kelahiran Nabi Muhammad, Abrahah dan pasukannya bergerak menuju Makkah hendak menghancurkan Ka’bah. Akan tetapi, Allah menggagalkan penyerbuan itu dengan mukjizat seperti dikisahkan dalam Alquran surah al-Fil. Saat itu Ka’bah tanpa perlindungan manusia sama sekali, lantaran penduduk Makkah mengungsi ke bukit-bukit.

Saat hampir sampai ke kota Makkah, gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah. Lalu, langit penuh dengan kawanan burung Ababil yang datang dengan melemparkan batu-batu kerikil panas ke arah Abrahah dan pasukannya. Sehingga, Abrahah dan pasukannya hancur. Abrahah sendiri dikatakan lari kembali ke Yaman dan tak lama kemudian meninggal dunia.

Selain itu, menjelang detik-detik kelahiran Nabi, benteng-benteng kezaliman mengalami kegoncangan. Misalnya, api suci yang dipuja-puja oleh orang Majusi atau zoroaster di kuil pemujaan di Persia tiba-tiba padam. Api Majusi itu dikisahkan selalu menyala hingga hampir seribu tahun.

Di tempat lain, air Danau ‘A’ yang dikultuskan orang-orang Persia tiba-tiba surut dan akhirnya kering. Sementara serambi-serambi istana Kisra (raja Persia) yang merupakan pusat kezaliman dan kekafiran dunia tiba-tiba retak dan runtuh.

Sementara itu, diriwayatkan bahwa pada malam kelahiran Nabi, bumi mengguncang sehingga berhala-berhala yang terpancang di sekitar Ka’bah jatuh bergelimpangan dan berhancuran.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran Nabi Muhammad, Tasik Sava atau semenanjung yang dianggap suci oleh orang Persia, tenggelam ke dalam tanah.
Selain itu, terjadi peristiwa menggemparkan di kerajaan Romawi, di mana beberapa buah gereja dan biara tiba-tiba runtuh. Demikianlah Allah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya akan datangnya sosok penutup para Nabi yang akan menggoyahkan benteng-benteng kezaliman dan penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya.

Demikian artikel tentang Kelahiran dan peristiwa besar yang terjadi menjelang lahirnya Nabi Muhammad SAW semoga bisa menjadi pembelajaran besar dan tumbuh semangat agar terus bisa menjalankan apa yang diperjalankan oleh beliau. Aamiin

sumber : amalsholeh.com

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Menakjubkan, Inilah Dahsyatnya Shalat Tahajud

Menakjubkan, Inilah Dahsyatnya Shalat Tahajud

Dahsyatnya Shalat Tahajud

Shalat tahajud merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat-Nya. Salat tahajud dianggap sebagai ibadah shalat sunah yang paling istimewa. Telah disebutkan juga di dalam Al-Qur’an bahwa shalat tahajud dapat membuat orang yang mengamalkannya diangkat ke tempat yang terpuji di mata Allah SWT.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Al-Isra ayat 79, yang artinya:

“Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji.”

Shalat sunah ini merupakan ibadah yang istimewa dan banyak mengandung keutamaan. Secara definisi dalam Islam, shalat tahajud berarti ibadah sunah yang dikerjakan setelah bangun tidur. Tata cara shalat tahajud yang benar harus dilaksanakan sesuai sunah. Tata cara salat tahajud sesuai sunah sebenarnya mirip shalat pada umumnya. Perbedaan mendasar terdapat pada niat, waktu dan jumlah rakaat yang dijalankan.

Apa saja sih manfaat dari sholat Tahajud ? Berikut ini penjelasanya :

  1. Doa Akan terkabul

Manfaat shalat tahajud yang pertama adalah akan dikabulkan doa-doanya oleh Allah SWT. Apalagi bila seseorang melaksanakannya di waktu utamanya yaitu di sepertiga malam terakhir.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).

  1. Penghapus dan Pencegah Dosa

Selain itu, manfaat shalat tahajud lainnya adalah sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, menolak penyakit serta pencegah dari dosa.

Dengan menjalankan shalat tahajud, maka kamu bisa mendapatkan manfaat shalat tahajud yang mengagumkan ini. Dosa dosa kecil yang pernah kita perbuat menjadi berguguran.

  1. Jembatan untuk Masuk Surga dan Amalan yang Akan Membantu di Akhirat

Terdapat sebuah hadis yang mengatakan tentang manfaat sholat tahajud yang luar biasa untuk umat manusia apabila menjalankannya. Manfaat itu adalah menjadikan sebuah jembatan untuk masuk ke surga.

Berikut bunyi hadis yang dikatakan oleh Rasulullah SAW saat itu kepada Abdullah Ibnu Muslim berkaitan dengan keistimewaan shalat tahajud. “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, dan bagikanlah makanan serta sambunglah silaturahmi dan tegakkan lah shalat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

  1. Amalan yang Akan Membantu di Akhirat

Ada juga ayat yang terkandung di dalam Alquran terkait shalat malam ini. Dalam surat Az-Zariyat ayat 15-18 telah disebutkan bahwa orang yang senantiasa melakukan shalat tahajud, insya Allah akan mendapatkan sebuah balasan yang setimpal yang diberikan oleh Allah SWT ketika kelak sudah berada di akhirat.

Dalam ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa. “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah SWT berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Az Zariyat: 15-18).

Berbagai keutamaan bisa kamu dapatkan dari melaksanakan sholat tahajud dengan rutin. Shalat tahajud bisa dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya’ sampai masuknya waktu subuh. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah sepertiga malam terakhir. Sepertiga malam terakhir berarti lepas tengah malam hingga masuknya waktu subuh.

Manfaat shalat tahajud bisa kamu dapatkan dengan mengikuti tata caranya dengan benar. Secara umum, cara shalat tahajud tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya. Mengenai jumlah rakaatnya, salat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam, dengan jumlah rakaat yang tak terbatas.

Walaupun begitu menurut hadits HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat dengan witir). Bahkan saat sebelum tidur kita berniat untuk melaksanakan shalat tahajud, tetapi kamu tidak terbangun, kamu masih tetap mendapatkan manfaat shalat tahajud yang luar biasa.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
LAZ RYDHA Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Ge-Berdaya kepada Anak Yatim

LAZ RYDHA Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Ge-Berdaya kepada Anak Yatim

LAZ RYDHA Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Ge-Berdaya kepada Anak Yatim

Alhamdulillah pada Minggu, (3/10) LAZ RYDHA melaksanakan kegiatan Ge-Berdaya tingkat SD, SMP, dan SMA. Tujuan utama dari kegiatan pembinaan Ge-Berdaya ini adalah untuk membina dan memonitoring adik-adik yatim dan dhuafa binaan rydha agar senantiasa semangat dalam beribadah dan menuntut ilmu.

Kegiatan Ge-Berdaya ini di adakan di dua lokasi berbeda, untuk ibu dari adik yatim dan dhuafa terdiri dari 38 orang dan tingkat SD yang terdiri dari 51 adik yatim dan dhuafa dilaksanakan di Desa Tegal Kunir Lor dan dihadiri oleh adik yatim tingkat SD dan ibundanya. Kegiatan untuk tingkat SD diawali dengan sholat dhuha bersama kemudian dilanjutkan dengan mentoring bersama kakak pembinanya masing-masing. Para pembina mengajarkan adik-adik belajar mengaji, dan juga belajar mengenal khulafaurrosyidin. Sedangkan para ibunda, sambil menunggu adik yatim mentoring, ibundanya juga mengikuti kajian bersama Ustadzah hingga nanti diakhiri dengan sholat dzuhur berjamaah dan juga makan bersama.

Kemudian untuk tingkat SMP dan SMA yang terdiri dari 140 adik yatim dan dhuafa berlokasi di Aula SMPTQ, tepatnya di Desa Banyuasih. Dan kegiatan Ge-Berdaya untuk tingkat SMP dan SMA mengangkat tema “Pentingnya Menuntut Ilmu”. Tema ini sangat penting untuk menimbulkan rasa semangat para adik-adik yatim untuk menuntut ilmu.

Share

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp